Sabtu, 15 September 2018

Seleksi Alami (bagian 2- END)

Pada dunia es yang sepanjang mata memandang terhampar warna putih menyilaukan. Beruang telah mengalami perubahan gen kepada salah satu anaknya. Ketika anaknya sudah cukup dewasa untuk menjelajah keluar sendiri, beruang mana yang lebih mungkin untuk bisa menyelinap tanpa mencurigakan bagi mangsanya?

Beruang coklat bisa terlihat jelas di salju bermil-mil jauhnya. Beruang putih tumbuh subur dan meneruskan rangkaian khusus dari gennya itu. Ini terjadi berulang kali. Dari generasi ke generasi gen beruang putih menyebar ke seluruh populasi dari beruang Arktik.



Gen bulu gelap kalah dalam kompetisi bertahan hidup. Mutasi benar-benar acak dan terjadi setiap waktu. Tapi lingkungan menghadiahi mereka dengan meningkatkan peluang untuk bertahan hidup. Ia secara alami menseleksi makhluk hidup yang paling cocok untuk bertahan hidup. Dan seleksi tersebut adalah kebalikannya dari acak. Dua populasi beruang telah terpisah, dan selama ribuan tahun, merubah karakteristik yang memisahkan mereka.

Mereka menjadi spesies yang berbeda. Itulah yang dimaksud  Charles Darwin dengan "Asal Mula Spesies." Seekor beruang saja tidak berevolusi, populasi beruang lah yang berevolusi dari generasi ke generasi.

Jika es Arktik terus mencair, karena pemanasan global, beruang kutub bisa punah. Mereka akan digantikan oleh beruang coklat yang beradaptasi lebih baik pada lingkungan yang telah mencair itu.

Ini kisah yang berbeda dengan cerita evolusi serigala. Tak ada manusia yang memandu perubahan ini. Sebaliknya, lingkungan itu sendiri yang memilih mereka. Ini adalah evolusi dengan seleksi alam. Suatu konsep paling revolusioner pada sejarah ilmu pengetahuan

0 komentar:

Posting Komentar