Selamat Datang di Laman Yudi Handayana

Belajar bersama Yudi Handayana

Make one step and never Back

Berjalan pelan asal tetap ke depan

Jumat, 21 Juni 2019

Mesin Sinar X Raksasa di Langit



Tahukah kamu tentang sinar X?

Ya, sering dikenal sebagai sinar Rongten (penghargaan untuk penemunya), Sinar X bukan hanya ada di rumah-rumah sakit. Sinar X juga bagian dari alam. Bintang-bintang, seperti matahari, mengeluarkan sinar X selain sinar yang tampak. Namun kebanyakan sinar X dihambat ketika mencapai bumi oleh atmosfir kita.

Seperti juga para ilmuwan memotret bintang-bintang dan galaksi yang jauh dengan sinar yang tampak, mereka juga mengambil foto alam semesta dengan sinar X. Dengan mengirim satelit-satelit sinar X tinggi di atas atmosfir bumi, para ilmuwan mengumpulkan sinar X di atas film. Foto-foto sinar X ini menunjukkan benda-benda di tempat-tempat di ruang angkasa yang tampak kosong dan gelap. 

Beberapa benda ini mungkin adalah lubang hitam (benda dengan gravitasi yang sangat hebat sampai cahaya pun tidak dapat lolos). Gas dan debu yang tertarik ke dalam lubang hitam memanas. Seperti diketahui, benda-benda panas mengeluarkan cahaya, semakin panas benda itu, semakin tinggi energi cahayanya. Gas dan debu yang tersedot ke dalam lubang hitam mencapai suhu yang begitu luar biasa sampai mengeluarkan satu hembusan sinar X terakhir sebelum mereka terhisap masuk.

Inilah mesin Sinar X Raksasa di kegelapan langit.

Senin, 17 Juni 2019

Saya makan nasi dan segelas air "Bening"



Wah.. bener juga ya, air yang kita minum kan air bening, kenapa disebut air putih? 
Ada air yang berwarna putih yaitu air susu.

Baiklah, saya akan bahas terkait polemik air putih dan air bening. 

Saat ini kita akui masyarakat semakin kritis (kritis bukan berarti benar). Segala hal dikomentari dan dipertanyakan seperti kejadian alam, proses tertentu, bahkan hidup orang sering dikomentari (positif maupun negatif). Termasuk, saat sekian lama kita mengatakan air "putih" untuk air yang kita minum sehari-hari, dipertanyakan karena warnanya bening.

Nah, penjelasannya seperti ini. Menuru Kamus Besar Bahasa Indonesia, hanya ada istilah "air putih" yang diartikan : 1. air tawar yang dapat diminum; 2. air yang masih asli yang belum dicampur apa-apa. Sedangkan bening dikaitkan dengan bersih, putih, jernih. 

Wah, kenapa tidak dikatakan air "jernih" saja?

Nah, kan.. dikomentari lagi.. hehe

Jadi, jika kita mengatakan air bening, maka itu dapat berarti banyak hal, bisa air hujan, air keran, bahkan air cuka. Bahkan, ada kopi bening, yaitu kopi yang warnanya seperti air biasa, namun rasanya, kopi banget.. Nah, air jernih pun bisa bermacam-macam. Ada air telaga seperti di kisah pewayangan, Bahkan definisi air jernih pun merupakan air yang belum tercampur apapun.

Maka dari itu, istilah "air putih" yang berkembang di masyarakat sebenarnya adalah merupakan suatu istilah yang muncul sesuai konteks. Air putih merujuk pada air sehat yang dapat kita minum sehari-hari. Tidak dapat diartikan secara harfiah air berwarna putih.

Mungkin, istilah sapu tangan dapat menjadi bukti bahwa sapu tangan bukanlah benda yang dipakai menyapu dan berisi tangan. Tapi merupakan kain yang biasa dipakai mengelap peluh atau lainnya.

Selain itu, mungkin pernah mendengar kata "aqua" yang merujuk pada air kemasan, padalah merk nya bukan aqua. "Pralon" yang merujuk pada pipa, padahal tidak semua pipa bermerk pralon. Dan yang terbaru adalah istilah "teh" yang merujuk pada minuman yang berwarna kecokelatan dan sedikit rasa sepat. Tapi ketahuilah bahwa produk-produk yang mirip seperti teh tidak semuanya berbahan daun teh. Banyak sekarang minuman "teh" yang bahan dasarnya adalah daun lain yang dikembangkan karena khasiat, rasa, maupun lainnya. 

Setiap benda memiliki nama tertentu, yang merujuk pada objeknya itu sendiri. Walau memang nama yang dimiliki benda tidak sepenuhnya menggambarkan sifat objek tersebut. Seringkali nama atau istilah yang muncul juga akibat kebiasaan di masyarakat yang sudah dipahami selama bergenerasi-generasi. Selama hal itu masih dimengerti, maka marilah kita terima penggunaan berbagai istilah dalam kehidupan kita..


Jumat, 14 Juni 2019

Galaksi Bima Sakti

Apakah Anda suka melewati malah di luar ruangan?
Tapi bukan nongkrong, melainkan melakukan aktivitas outdoor seperti camping maupun hiking di tempat yang tenang serta jauh dari polusi cahaya.

Nah, bulan Juni ini adalah saat yang tepat untuk melakukan aktivitas camping. Selain karena Indonesia telah memasuki musim kemarau, ada fenomena yang sangat menarik yang bisa kamu saksikan dengan mata telanjang. 

Ya, tengoklah di langit selatan, pada pukul 20.00. Lihatlah di sebelah gugus bintang scorpio, layang-layang. Maka kamu akan melihat awan panjang yang membujur dari selatan ke utara. Awan itu tampak terang dan bercahaya. Namun, itu bukanlah awan. Itu adalah kumpulan bintang-bintang yang tak terhingga banyaknya, sehingga tampak seperti awan dan sangat terang. 

Itulah galaksi kita, Bima Sakti (Milky Way). Bumi kita berada bagian pinggir cakram galaksi bima sakti, sehingga saat kamu melihat awan yang membujur tersebut, sejatinya kamu sedang memandang ke arah pusat galaksi.

Bayangkan, dari sekian milyar bintang penyusun galaksi kita, mungkinkah di suatu tempat di atas sana ada yang berpikir sama dengan kita dan sedang memandang ke arah kita? 

Entahlah.