Selamat Datang di Laman Yudi Handayana

Belajar bersama Yudi Handayana

Make one step and never Back

Berjalan pelan asal tetap ke depan

Minggu, 24 Juni 2018

Menggapai Semesta dalam Genggaman


Jagad Raya, yang dikenal juga dengan istilah Universe atau Alam Semesta, terikat pada suatu sosok “Pencipta” yang menjadikan semua ini ada. Namun, manusia yang diciptakan dengan meyakini penciptanya tidak cukup hanya dengan doa-doa. Melalui kelebihan daya pikiran yang diberikan pada manusia, sepantasnya manusia menyelami lebih dalam keagungan Alam Semesta. Tanda kelahiran, Kehidupan, dan Kematian telah diberikan melalui Alam Semesta. Tidak ada lagi di zaman modern ini kisah Nabi yang membawa pesan secara langsung dari Sang Pencipta. Semua pesan-pesan tersebut telah ada dan tersembunyi dalam ciptaaNya. Dengan mengetahui segala hal tentang Alam Semesta, maka kita akan semakin dekat dengan pesan tersebut. Proses pencarian pesan itu dilakukan melalui Sains.


Alam semesta meliputi segala yang ada, atau yang pernah ada, atau yang akan ada. Kita akan mulai dari hal yang sangat kecil, hingga yang tak terbatas. Dari awal mula waktu, hingga ke masa depan yang jauh. Kita akan menjelajahi galaksi dan matahari, serta dunia, berselancar pada gelombang gravitasi dari ruang dan waktu.  Bertemu makhluk yang hidup di dalam api dan es. Menjelejahi planet-planet dari bintang-bintang yang tak pernah mati. Menelusuri atom-atom yang sebesar matahari dan semesta yang berukuran lebih kecil daripada atom. Mempelajari Alam semesta/kosmos tiada lain pencarian segala cerita tentang kita.


Mari kita renungkan bagaimana semua yang kita alami saat ini dimulai. Atau sejauh mana kita bisa menelusuri cara berpikir manusia tentang alam. Sejak kapan manusia mulai menyadari alam sekitar, dihitung dari mulai terjadinya evolusi manusia. Ini adalah kisah bagaimana suatu "pengembaraan" cara berpikir manusia. Semua berawal dari pemburu dan pengumpul makanan yang menemukan jalan mereka menuju pada bintang. Bintang memberikan petunjuk kapan mereka berburu, berpindah, atau bercocok tanam. Langit adalah “sekretaris” mereka, yang mengingatkan agenda-agenda kehidupan manusia zaman itu. Meskipun pola-pola langit telah banyak dimengerti, melalui imajinasi dan kemampuan berpikir manusia, namun masih banyak misteri yang belum terpecahkan. Misteri-misteri itu kemudian dibungkus dalam bentuk mitos-mitos yang tergambar/digambar di langit.

Untuk menguak semua misteri dan mitos itu, kita akan membutuhkan imajinasi. Tapi imajinasi saja tidaklah cukup karena kenyataan tentang alam jauh lebih menakjubkan dibanding dengan apapun yang bisa kita bayangkan. Dari genenasi ke generasi selanjutnya para pencari pesan alam secara ketat mengikuti seperangkat aturan yang sederhana. Aturan tersebut menyatakan bahwa ujilah ide-ide dengan percobaan dan pengamatan, lalu bangun hipotesis berdasarkan ide-ide yang telah lulus uji dengan menyisihkan ide-ide yang gagal uji. Ikuti hal yang telah terbukti, kemanapun hal itu mengarahkannya dan yang paling penting adalah mempertanyakan segala hal. Dengan begitu, Semesta akan menjadi milikmu.