Kiamat, adalah kata yang paling menarik bagi kehidupan manusia saat ini. Dalam berbagai budaya dan kepercayaan, kiamat merupakan salah satu media "promosi" yang sangat laris. Saking larisnya, sebagian manusia sampai paranoid akan kemungkinan terjadinya kiamat. Bahkan, muncul ramalan-ramalan tentang terjadinya kiamat.
Kiamat adalah suatu hal yang mungkin terjadi. Hanya saja, bentuk dan kapan terjadinya masih menjadi misteri. Secara lokal, bencana yang terjadi di beberapa bagian muka bumi mungkin adalah sebuah kiamat bagi saudara kita yang terkena bencana. Baik itu gempa bumi, banjir, angin topan, cuaca ekstrim, tsunami, dan lainnya.
Bentuk-bentuk kiamat yang muncul dan divisualisasi dalam beberapa film sebagian besar merujuk pada faktor eksternal yang menghancurkan kehidupan seperti gelombang tsunami besar atau tabrakan asteroid. Namun, mari perhatikan kembali penyebab kepunahan 5 periode sebelumnya. Hanya satu periode yang diakibatkan oleh adanya asteroid yang menabrak bumi. Sisanya diakibatkan oleh iklim bumi yang berubah sebagai efek hilangnya keseimbangan unsur-unsur penunjang kehidupan di bumi.
Sekarang, mari kita perhatikan. Sejak revolusi industri dan penggunaan bahan bakar fosil, manusia telah membakar karbon dalam 3 abad terakhir lebih banyak dari apa yang pernah bumi alami selamat jutaan tahun sebelumnya. Kadar karbondioksida yang ada di bumi telah mencapai level yang tidak dapat diperkirakan secara logika. Efek kadar karbondioksida ini bahkan telah terasa sebagai pemanasan global.
Jika hal ini terus berlanjut, hingga sampai level yang tidak memungkinkan dibenahi, maka bukan tidak mungkin bumi akan "memutuskan" untuk kembali melakukan pemusnahan massal untuk kembali seimbang dalam jutaan tahun mendatang. Dan jika itu terjadi, maka spesies yang akan dihilangkan bisa jadi adalah manusia.
Oleh karena itu, peluang besar kepunahan ke-6 tiada lain diakibatkan oleh manusia itu sendiri. Semua sudah nyata di depan mata, kecuali manusia mau berubah dan kembali merawat bumi, satu-satunya rumah kita di alam semesta ini. Andai tidak ada hal-hal lain yang tiba-tiba seperti gunung besar meletus atau tabrakan asteroid, kita harus yakin bahwa terjadinya kepunahan ke-6 memiliki peluang kecil. Asalkan manusia mau merawat rumah kita. BUMI.