Selamat Datang di Laman Yudi Handayana

Belajar bersama Yudi Handayana

Make one step and never Back

Berjalan pelan asal tetap ke depan

Minggu, 15 Juli 2018

Alamat Kita di Alam Semesta

Ruang Waktu

Sejenak duduk di lantai 3 beranda rumah, mencoba menghilangkan penat dari menjelajahi ruang di waktu hari ini. Langit begitu cerah, menampakkan hiasan langit yang mempesona. Titik-titik bertaburan yang selama ini kita sebut sebagai “bintang”. Sesekali melintas cahaya panjang yang kita sebut meteor atau bintang jatuh. Saat itu pula seharusnya kita membuat permohonan yang katanya akan terkabul sebelum meteor menghilang. Tentu saja semua permohonan tidak akan terkabul. Bagaimana bisa terkabul jika meteor sudah menghilang sebelum kita mulai memohon. Untungnya saat ini bulan purnama. Bulan yang selalu menampakkan wajah yang sama ke arah bumi selama ratusan ribu tahun. Lumayan, mengurangi keredupan malam ini.

Selama melihat langit malam, terpikirkah kita, sejauh mana bisa kita melihat dengan keterbatasan yang dimiliki manusia? Abaikan perdebatan tentang pusat alam semesta. Mari kita ikuti Sains yang telah dengan sangat cantik memberikan penjelasan dan paparan tentang manusia yang berpijak pada satu planet dari sekian banyak planet di langit. Manusia yang bergantung pada planet yang berada hanya di salah satu bagian titik alam semesta. Ada apakah di langit luar sana? Adakah kehidupan seperti kita? Jawabannya ada 2, YA atau TIDAK. Dibalik segala konsekuensi dan imajinasi kedua jawaban tersebut, yakinlah bahwa kedua jawaban itu sama-sama “menakutkan”. 

Membayangkan hanya Bumi yang memiliki kehidupan, terombang-ambing dalam luasnya alam semesta tentu sangat mencemaskan. Terlebih jika ada bentuk kehidupan lain di langit sana, seberapa cerdaskah mereka? Bagaimana mereka memandang kehidupan lain seperti kita? Apakah kita lebih cerdas dan canggih? Atau jangan-jangan kita hanya setitik semut bagi mereka. Jika seperti itu, mampukah kita sembunyi? Minimal menyembunyikan posisi kita di alam ini. Tapi, dimanakah sebenarnya alamat kita di alam ini? Baik dalam ruang maupun waktu.

Untuk mengetahui alamat kita, andaikan kita bisa berada pada tempat yang bebas dari ikatan ruang dan waktu (baca Ruang-Waktu), kita bisa pergi ke mana saja. Jika ingin melihat dimana letak kita pada ruang, lihat saja ke depan. Dalam dimensi waktu, masa lalu berada di bawah kita.  Dan mari kita lihat tempat tinggal kita, Bumi, dan ini adalah baris pertama dari alamat itu.

Bumi

Mari kita coba meninggalkan Bumi, satu-satunya rumah yang pernah kita ketahui menuju tempat terjauh dari alam semesta. Tetangga terdekat kita, Bulan, tak memiliki langit. Tanpa laut, tanpa kehidupan, hanya bekas luka dari benturan kosmis (meteor, asteroid, dan lainnya). Bintang kita menggerakkan angin dan gelombang dan seluruh kehidupan di permukaan dunia kita.

Bulan Matahari, Bumi

Matahari menampung seluruh dunia yang ada dalam tata surya dalam cakupan gravitasinya  dimulai dari Merkurius, hingga Venus yang tertutup awan, dimana efek rumah kaca telah  merubahnya menjadi semacam neraka.  Mars, sebuah lingkungan dengan daratan sebanyak yang dimiliki Bumi. Sabuk dari batuan asteroid mengelilingi Matahari di antara orbit Mars dan Yupiter. Dengan empat bulan besarnya dan lusinan lainnya yang berukuran kecil, Yupiter seperti sebuah tata surya kecil tersendiri. Ia memiliki massa yang lebih besar daripada massa gabungan seluruh planet.

Tata Surya

Bintik Merah Raksasa Yupiter, merupakan sebuah badai berukuran tiga kali dari ukuran planet kita, yang telah mengamuk selama berabad-abad. Mahkota permata dari tata surya kita; Saturnus, dikelilingi semacam jalan raya dari batuan es yang tak terhitung jumlahnya mengorbit dan jatuh perlahan. Jika kita sadar, sebenarnya setiap batu es, adalah satu bulan kecil. Uranus dan Neptunus, planet-planet terluar dan baru ditemukan setelah penemuan Teleskop. Jauh dari planet terluar, ada kumpulan dari  puluhan ribu dunia beku. Dan Pluto salah satu dari mereka.

Daerah terluar tata surya

Jauh ke batas tata surya kita, perairan yang lebih dalam pada lautan jagat yang luas ini dan dunia yang tak terhitung jumlahnya terbentang di depan. Dari luar sini, Matahari tampak sama seperti bintang lainnya. Tapi gravitasinya masih mempengaruhi triliunan komet beku, sisa-sisa dari pembentukan tata surya sekitar lima miliar tahun yang lalu. Ia disebut Awan Oort. Tak ada yang pernah melihatnya sebelumnya, karena setiap dari  dunia kecil ini amat jauh  bahkan dari tetangga terdekatnya, seperti jarak Bumi - Saturnus. Awan besar komet ini membungkus tata surya yang merupakan baris kedua dari alamat kosmis kita.

Bima sakti dan letak tata surya

Namun, apa yang kita telah lihat sejauh ini hanyalah satu dari milyaran sistem dunia yang ada. Lebih jauh kita berkelana dalam gabungan imajinasi dan sains, kita akan melihat galaksi kita, Bima Sakti. Setiap satu titik, tidak hanya yang terang, adalah suatu bintang. Berapa banyak bintang?  Berapa banyak dunia? Ada berapa banyak kehidupan? Dimana kita pada galaksi itu?

Perhatikan bagian pinggir galaksi bima sakti. Lihat ekor terluar itu? Disanalah tempat kita tinggal sekitar 30.000 tahun cahaya dari pusatnya. Galaksi Bima Sakti adalah baris selanjutnya dari alamat kosmis kita. Berbekal imajinasi dan sains, kita mampu berada sejauh ini dari rumah.Dengan melihat galaksi kita dari sisi ini, kini kita berada seratus ribu tahun cahaya dari rumah. Artinya, cahaya hal tercepat yang pernah ada butuh seratus ribu tahun untuk mencapai tempat kita dari Bumi.

Galaksi Andromeda

Ini adalah Spiral Besar pada Andromeda, galaksi tetangga kita. Kita menyebut dua galaksi besar kita dan kumpulan lainnya yang lebih kecil, "Grup Lokal" atau “Cluster”. Kita bahkan tak bisa menemukan galaksi rumah kita dari luar sini. Ia hanyalah satu dari ribuan galaksi dalam Gugus Besar Virgo.
Gugus Galaksi Besar Virgo

Pada skala ini, seluruh obyek yang kita lihat, termasuk titik yang paling kecil, adalah galaksi-galaksi. Setiap galaksi memiliki  miliaran matahari dan dunia yang tak terhitung. Namun keseluruhan dari Gugus

Alam Semesta yang Teramati

Ini adalah jagat raya pada skala termegah yang kita ketahui sebuah jaringan dari ratusan miliar galaksi. Itulah baris terakhir dari alamat kosmis kita. Untuk sementara, yang bisa kita ketahui.