Alkisah ada sebuah kapal yang tengah berlayar di lautan. Entah bagaimana kemudian kapal itu kecelakaan dan satu-satunya orang yang selamat dari kecelakaan itu terdampat di pulau kecil tak berpenghuni. Pria ini berdoa supaya ada yang menyelamatkan, dan setiap hari dia mengamati langit berharap ada pertolongan, tetapi tak ada satupun yang datang.
Dengan susah payah, akhirnya ia berhasil membangun gubuk kecil dari sisa-sisa pecahan kapal untuk melindungi dirinya dari cuaca, dan untuk menyimpan beberapa barang yang masih dimiliki.
Tetapi suatu hari, setelah ia pergi mencari makan, dia kembali ke gubuknya dan mendapati gubuknya tersambar petir dan terbakar. Semua barang-barang yang ia kumpulkan hangus dan tidak dapat digunakan lagi. Dia sedih dan marah.
Dia mengomel bahwa hidupnya sungguh menderita, sudah terdampar dan mau survival, malah kehilangan barang-barang yang susah payah ia kumpulkan. Ia merasa bahwa hidupnya sungguh sial. Ia pun mencoba untuk tidur di pasir menahan amarah, kesal, dan lelah.
Keesokan harinya, ia mendapati ada kapal mendekat ke pulau. Ia pun senang bukan main dan melambai-lambai. Kapal itu mendekat, dan menyelamatkannya. Pria itu pun bertanya "Bagaimana kalian tahu aku disini?"
"Kami melihat asapmu", jawab mereka.
0 komentar:
Posting Komentar