Jagad Raya, yang dikenal juga dengan istilah Universe
atau Alam Semesta, terikat pada suatu sosok “Pencipta” yang menjadikan semua
ini ada. Namun, manusia yang diciptakan dengan meyakini penciptanya tidak cukup
hanya dengan doa-doa. Melalui kelebihan daya pikiran yang
diberikan pada manusia, sepantasnya manusia menyelami lebih dalam keagungan
Alam Semesta. Tanda kelahiran, Kehidupan, dan Kematian telah diberikan melalui
Alam Semesta. Tidak ada lagi di zaman modern ini kisah Nabi yang membawa pesan
secara langsung dari Sang Pencipta. Semua pesan-pesan tersebut telah ada dan tersembunyi dalam
ciptaaNya. Dengan mengetahui segala hal tentang Alam Semesta, maka kita akan semakin
dekat dengan pesan tersebut. Proses pencarian pesan itu dilakukan melalui Sains.
Alam semesta meliputi segala yang ada, atau yang
pernah ada, atau yang akan ada. Kita akan mulai dari hal yang sangat kecil,
hingga yang tak terbatas. Dari awal mula waktu, hingga ke masa depan yang jauh.
Kita akan menjelajahi galaksi dan matahari, serta dunia, berselancar pada
gelombang gravitasi dari ruang dan waktu.
Bertemu makhluk yang hidup di dalam api dan es. Menjelejahi
planet-planet dari bintang-bintang yang tak pernah mati. Menelusuri atom-atom yang
sebesar matahari dan semesta yang berukuran lebih kecil daripada atom. Mempelajari
Alam semesta/kosmos tiada lain pencarian segala cerita tentang kita.
Mari kita renungkan bagaimana
semua yang kita alami saat ini dimulai. Atau sejauh mana kita bisa menelusuri
cara berpikir manusia tentang alam. Sejak kapan manusia mulai menyadari alam
sekitar, dihitung dari mulai terjadinya evolusi manusia. Ini adalah kisah bagaimana suatu "pengembaraan" cara berpikir manusia. Semua berawal dari pemburu dan pengumpul makanan yang menemukan
jalan mereka menuju pada bintang. Bintang memberikan petunjuk kapan mereka
berburu, berpindah, atau bercocok tanam. Langit adalah “sekretaris” mereka,
yang mengingatkan agenda-agenda kehidupan manusia zaman itu. Meskipun pola-pola
langit telah banyak dimengerti, melalui imajinasi dan kemampuan berpikir
manusia, namun masih banyak misteri yang belum terpecahkan. Misteri-misteri
itu kemudian dibungkus dalam bentuk mitos-mitos yang tergambar/digambar di langit.
Untuk
menguak semua misteri dan mitos itu, kita akan membutuhkan imajinasi. Tapi
imajinasi saja tidaklah cukup karena kenyataan tentang alam jauh lebih
menakjubkan dibanding dengan apapun yang bisa kita bayangkan. Dari genenasi ke generasi
selanjutnya para pencari pesan alam secara ketat mengikuti seperangkat aturan
yang sederhana. Aturan tersebut menyatakan bahwa ujilah ide-ide dengan
percobaan dan pengamatan, lalu bangun hipotesis berdasarkan ide-ide yang telah
lulus uji dengan menyisihkan ide-ide yang gagal uji. Ikuti hal yang telah
terbukti, kemanapun hal itu mengarahkannya dan yang paling penting adalah
mempertanyakan segala hal. Dengan begitu, Semesta akan menjadi milikmu.
0 komentar:
Posting Komentar