Senin, 29 Oktober 2018

Memahami Pola Langit

Kita hidup di alam semesta yang maha luas, bagai setitik debu di lautan luas. Bergantung pada sumber energi utama kita, Matahari, dan secara teratur mengikuti arah geraknya. Dalam keluasan alam semesta, kita semua dilahirkan ke dalam sebuah misteri, yang telah menghantui kita setidaknya selama kita telah menjadi manusia. Kita terbangun di dunia kecil ini dibawah taburan bintang. Seperti bayi yang ditinggalkan di depan pintu tanpa pesan untuk menjelaskan dari mana kita berasal, siapa kita, bagaimana jagat raya kita terbentuk. Dan tanpa tahu bagaimana cara mengakhiri keterpencilan kita di jagat raya. Kita harus mencari tahu semuanya sendiri.



Hal terbaik yang kita miliki adalah kecerdasan kita, khususnya bakat kita untuk mengenali pola, dipertajam selama ribuan tahun evolusi. Mereka yang pandai melihat mangsa dan predator, membedakan mana tumbuhan beracun dan mana yang bernutrisi, memiliki peluang lebih baik untuk bertahan dan bereproduksi. Mereka selamat dan mewariskan gen-gen itu untuk mengetahui pola dengan keunggulan yang nyata (Baca : Seleksi Alami (bagian 1)

Budaya-budaya di planet ini melihat ke atas bintang yang sama dan menemukan gambar yang berbeda disana. Kita menggunakan bakat ini untuk mengenali pola di alam, untuk membaca kalender di langit. Pesan tersebut yang tertulis di bintang memberitahu nenek moyang kita kapan harus menetap dan kapan harus berpindah. Kapan kawanan hewan bermigrasi serta hujan dan udara dingin akan datang. Dan kapan mereka seharusnya berhenti untuk sementara.

Saat mereka mengamati hubungan langsung antara gerakan bintang dan siklus iklim kehidupan di Bumi, mereka menyimpulkan, secara alami bahwa apa yang terjadi di atas sana pastilah ditujukan untuk kita di bawah sini. Segala tanda yang ada di langit akan terjadi di Bumi, satu-satunya tempat hidup manusia.

Pengenalan pola ini membawa tingkat berpikir manusia pada setiap zaman ke arah yang lebih tinggi. Pada zaman dulu, segala pengenalan pola langit mengarah pada kemampuan membuat prediksi berbau ramalan yang terkadang lebih ke mistis. Sekarang, cara berpikir manusia telah berbeda. 

0 komentar:

Posting Komentar