Sabtu, 08 September 2018

Planet Pengembara

Berapa planet yang kita kenal? Merkurius, venus, bumi, mars, Jupiter, saturnus, Uranus, dan Neptunus. Hanya itu?

Itu hanya planet dari matahari. Di luar sana, ada banyak matahari yang mungkin memiliki planet-planetnya sendiri.  Kita baru bisa mendeteksi planet-planet dari bintang lain dalam beberapa dekade terakhir, tapi kita telah mengetahui  bahwa planet itu berjumlah banyak melebihi jumlah bintang. Hampir semuanya sangat berbeda dari Bumi, dan berbahaya bagi kehidupan  yang kita kenal.

Tapi apa yang kita ketahui tentang kehidupan? 

Kita baru bertemu satu jenis kehidupan saja sejauh ini;  Kehidupan Bumi. Mata manusia hanya melihat satu berkas cahaya yang bersinar di jagat raya. Kehidupan yang kita kenal bergantung pada cahaya itu. Tumbuhan berfotosintesis, rantai makanan, kehidupan dan kematian. Semua tergantung pada sumber energi utama dari bumi, Matahari.

Mari melihat lebih dalam dengan membuka pikiran. Sains memberi kita kemampuan untuk melihat apa yang indera kita tak mampu. Inframerah adalah jenis cahaya yang terlihat dengan bantuan kacamata penglihatan malam.

Lepaskan sensor inframerah pada kegelapan... kita akan menemukan sebuah benda langit yang melintasi samudera semesta. Tanpa tuan, tanpa bintang induk.  Planet pengembara. Dunia tanpa matahari.


Galaksi kita punya miliaran planet ini, mengambang dalam kegelapan abadi. Mereka yatim piatu, terbuang dari bintang induknya selama kekacauan dari kelahiran sistem bintang asalnya. Tidak pernah ada cahaya yang konsisten menyinari planet ini. Tidak ada gravitasi besar selain dirinya sendiri yang mempengaruhi sistem di dalamnya.

Sains memberikan kita pengetahuan bahwa planet pengembara memiliki inti yang cair tapi membeku pada permukaannya. Misterinya ada disana, di intinya yang cair. Mungkin ada samudera dari air yang cair diantara zona ekstrim tersebut.  Dan, siapa tahu mungkin ada yang berenang di sana? Suatu jenis kehidupan yang sangat berbeda dengan bumi. Kehidupan yang tidak butuh cahaya untuk eksis. Kehidupan dengan sistemnya sendiri, tanpa fotosintesis,  berbalut tatanan sosial yang berbeda, bisa jadi kedamaian adalah hal mutlak disana, atau bahkan kekacauan adalah kebiasaan mereka.

Kita adalah salah satu cara bagi semesta untuk mengenal dirinya sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar