Rabu, 23 Januari 2019

Warna Api

Warna api sangat beragam. Api dari kayu di acara api unggun perkemahan menari dengan warna kuning, oranye, merah, putih, dan biru. Warna-warna api tergantung pada dua hal, suhu api dan bahan apa yang dibakar.

Untuk melihat bagaimana warna bergantung pada suhu, bayangkan burner (spiral besi) di tungku listrik. Sebelum dinyalakan, burner yang melingkar itu dingin dan hitam. Saat tungku dinyalakan, burnernya memanas dan mulai bersinar merah kusam. Ketika bertambah panas, warnanya semakin merah. Akhirnya saat mencapai suhu tertinggi, spiral besinya akan menjadi oranye kemerahan. 

Tentu saja burner itu tidak benar-benar terbakar. Hanya menjadi sangat panas. Jika bisa lebih panas lagi, warnanya akan berubah menjadi kuning, lalu putih, dan kemudian biru. Biru berarti itu terpanas dari yang panas.

Proses yang serupa juga terjadi dalam api. Misalnya api lilin. Api lilin berkedip dalam beberapa warna berbeda saat sumbunya terbakar sepanjang lilin yang meleleh. Begitu pula api unggun.


Api dapat tercipta jika terdapat oksigen. Ketika lilin terbakar, bagian tengah api, di dekat dasarnya, tidak mendapatkan banyak oksigen, sehingga tampak lebih gelap. Tetapi di bagian luar dan puncak api mendapat banyak oksigen. Di sana, nyala api akan sangat terang. Saat sumbu terbakar, dan lilin meleleh dan mendesis, serpihan kecil karbon, serpihan lilin yang terbakar hangus, berterbangan. Serpihan kecil karbon ini begitu panas, sehingga mereka menyala. Suhunya lebih dari 1.350 derajat Celcius. Jadi bukannya berkilau merah, serpihan tersebut akan menyala kuning. Inilah yang membuat api lilin kebanyakan kuning. Dekat sumbu yang terbakar, apinya biru. Itu karena disana lebih panas lagi.

Di perapian atau api unggun, kita mungkin melihat lebih banyak warna lagi. Api kayu terbakar pada suhu yang lebih rendah daripada lilin. Jadi biasanya lebih oranye dan bukannya kuning. Namun, sejumlah partikel karbon di api sangat panas, dan itu menambahkan warna kuning.

Warna-warna lain di api datang dari berbagai unsur kimia di kayu saat terbakar. Mungkin saja ada sodium di api, sehingga ketika dipanaskan ia mengeluarkan kuning cerah. Jika terdapat mineral kalsium, akan mengeluarkan cahaya merah tua ketika dipanaskan. Jika ada fosfor, akan ada warna kehijauan. Semua unsurini dapat terkandung dalam kayu atau bahan lain yang dilemparkan ke api. 

Namun, tetap saja, unsur karbon yang paling banyak terdapat pada bahan yang dibakar akan menghasilkan warna yang cenderung oranye. Itulah api sebagian besar berwarna oranye.

0 komentar:

Posting Komentar