Rabu, 01 Agustus 2018

Batas Alam Semesta yang Teramati


Cahaya adalah entitas tercepat di alam semesta ini. Dengan kelajuan 300.000 km/detik, cahaya mampu menempuh 300.000 km dalam 1 detik. Nah, satuan untuk mengukur jarak alam semesta menggunakan satuan jarak yang ditempuh oleh cahaya selama waktu tertentu. Jadi, jika ada obyek langit jaraknya 1 tahun cahaya, maka itu adalah jarak sejauh jarak tempuh cahaya selama 1 tahun (silakan hitung sendiri dengan persamaan fisika sederhana).

Cahaya menjadi media informasi bagi kita dalam mengamati jagat raya. Alam semesta dapat diamati jika cahaya dari objek langit itu mampu mencapai mata/alat kita di bumi. Namun, cahaya butuh waktu untuk sampai ke bumi. Sebagai contoh, cahaya menempuh jarak bumi – matahari (150 juta km) dalam waktu sekitar 8 menit. Artinya, cahaya matahari yang sampai di bumi merupakan cahaya dari permukaan matahari 8 menit yang lalu. Nah, bintang-bintang maupun galaksi di langit yang teramati jaraknya mencapai (misalnya) 4 milyar tahun cahaya. Artinya objek langit yang kita lihat saat ini adalah kondisi objek 4 milyar tahun lalu. Oleh karena itu, selama hidup kita yang mungkin sekitar 100 tahun saja, tidak pernah mengetahui apa yang terjadi pada objek tersebut saat ini, karena baru bisa teramati 4 milyar tahun lagi. Ini diistilahkan bahwa kita sedang melihat masa lalu.

Bisa dibayangkan, andaikan terdapat kehidupan di bintang terdekat dengan matahari yaitu Centauri. Jarak Matahari dengan Centauri adalah 4 tahun cahaya. Artinya, cahaya atau gelombang elektromagnetik (telepon, televisi, internet) harus mengembara selama 4 tahun untuk sampai dari Matahari ke Centauri. Jika kita memiliki kawan di Centauri dan ingin menelepon, maka kata "Halo" yang kita ucapkan akan sampai 4 tahun lagi. Sebaliknya, jawaban dari kawanmu akan sampai 4 tahun sesudahnya. Berarti, butuh 8 tahun untuk bisa bercakap-cakap lewat telepon. 

Cahaya merupakan batasan kita dalam mengamati jagat raya. Oleh karena itu, sejauh mana alam semesta dapat/telah teramati? Apa maksudnya alam semesta yang teramati? Terdapat batas sejauh mana kita dapat melihat dalam ruang dan waktu.  Batasan itu disebut cakrawala kosmis. Jauh dari cakrawala itu terletak bagian-bagian dari alam semesta yang sangat jauh. Belum ada waktu yang cukup dalam 13,8 miliar tahun sejarah alam semesta (dimulai dari big bang) untuk cahaya mereka mencapai kita.

Gelembung Alam Semesta

Banyak dari kita menduga bahwa semua ini, seluruh dunia, bintang, galaksi dan gugus galaksi dalam alam semesta kita yang teramati adalah salah satu gelembung kecil dalam lautan yang tak terhingga dari alam semesta lainnya. Sebuah meta-universum. Alam semesta didalam alam semesta. Dunia tanpa akhir.

Alam Semesta Kita

Dari gambar jagat raya ini, dimanakah kita? Merasa sangat kecil? Yah, dalam konteks jagat raya kita memang sangat kecil. Kita mungkin hanya orang kecil yang tinggal dalam sebutir debu yang mengambang dalam keluasan yang mengejutkan. Tapi kita sebagai manusia tidak boleh berpikir kecil.

Perspektif jagat raya ini relatif baru. Empat abad lalu, dunia kecil kita tidak menyadari keseluruhan jagat raya. Dulu tak ada teleskop. Semesta hanyalah apa yang dapat kamu lihat dengan mata telanjang. Pada tahun 1599, semua percaya bahwa Matahari, planet-planet dan bintang-bintang hanyalah seberkas cahaya di langit yang berputar mengelilingi Bumi, dan kita adalah pusat dari sebuah semesta kecil, sebuah alam semesta khusus dibuat untuk kita. Cara berpikir kita lah yang sangat besar, yang mampu menembus ruang-waktu. Ketika fisik kita belum mampu menembus ruang-waktu, pikiran kita sudah jauh melampauinya. Berpikirlah besar, maka alam semesta akan menjadi sebutir debu dalam alam gagasan kita. Alam semesta tidak terbatas.

0 komentar:

Posting Komentar