Senin, 06 Agustus 2018

Kalender Kosmis (Bagian 4) -- Evolusi Kehidupan

Tuhan, sang pencipta, yang kita sembah kita yakini tidak memiliki batasan. Jadi bagaimana mungkin, ciptaan-Nya begitu kecil? Tuhan kita yang tak berbatas telah menciptakan semesta yang tak terbatas dengan jumlah dunia yang tak terhingga. Ketiadaan batas itu tidak hanya ruang, namun juga ketiadaan batas waktu. Waktu terus berjalan, menjauh dari masa awal semesta sampai tempat yang belum terbayangkan dalam dimensi waktu. Untuk sementara, waktu yang kita kenal dari awal penciptaan semesta dipadatkan dalam satu tahun kalender berupa kalender kosmik.



21 September (kalender kosmis) atau tiga setengah miliar tahun yang lalu bumi kita mulai terbentuk. Dunia kita yang kecil. Atau lebih dari 10 milyar tahun sejak alam semesta mulai terbentuk. Dalam dunia kecil ini, suatu bentuk kehidupan yang kita kenal berevolusi. Hutan belantara, dinosaurus, burung, serangga, semuanya berevolusi dalam minggu terakhir Desember.



Bunga pertama... mekar pada 28 Desember. Ketika hutan purba itu tumbuh dan mati, dan tenggelam di bawah permukaan. Sisa-sisa mereka menjadi batubara. 300 juta tahun kemudian, kita, manusia, membakar sebagian besar batubara tersebut sebagai sumber daya dan membahayakan peradaban kita.



Pada pukul 6:24 Pagi pada 30 Desember dalam kalender kosmis. Lebih dari ratusan juta tahun, dinosaurus menguasai Bumi Sementara itu nenek moyang kita, mamalia kecil, berlari ketakutan di bawah kakinya. Asteroid kemudian mengubah segalanya (lagi). Andai saja asteroid itu tak datang, Bumi tak akan menjadi seperti sekarang. Dan setahu kita, dinosaurus mungkin masih hidup disini, namun kita tidak akan bertahan. Ini adalah contoh bagus dari kondisi darurat yang ekstrim. Sifat yang kebetulan, dari eksistensi.

Semesta telah berumur lebih dari 13 setengah miliar tahun. Tetap saja, masih belum ada tanda keberadaan kita. Dari luasnya waktu yang ditampilkan lewat kalender ini, kita, manusia baru berevolusi dalam satu jam terakhir dari hari terakhir pada tahun kosmis.



31 Desember, pukul 23:59 dan 46 detik. Seluruh sejarah yang tercatat hanya menempati 14 detik terakhir. Setiap orang yang pernah kamu dengar hidup di suatu tempat dalam masa itu (14 detik waktu kosmis).  Semua raja dan sejarah pertempuran yang kita kenal, migrasi dan penemuan, peperangan dan percintaan, segalanya yang ada dalam buku sejarah, terjadi di sini, dalam detik-detik terakhir dari kalender kosmis. Kita adalah pendatang baru dalam jagat raya. Sejarah (sejak tulisan ditemukan) kita sendiri baru dimulai pada malam terakhir di tahun kosmis.



Pada pukul 09:45 di Malam Tahun Baru. Tiga setengah juta tahun yang lalu, nenek moyang kita,  moyangmu dan aku, mulai berdiri,  dan berpisah dari 'mereka'. Ketika kita berdiri dengan kedua kaki, mata kita tak lagi terpaku pada tanah. Sekarang, kita bebas melihat ke atas, dan mengembara. Untuk bagian terpanjang dari eksistensi manusia, katakanlah 40.000 generasi terakhir, kita adalah pengembara, tinggal dalam kelompok kecil pemburu dan pengumpul makanan. Membuat perkakas dan mengendalikan api, menamakan benda. Semuanya dalam jam terakhir pada kalender kosmis.

Untuk mengetahui apa yang terjadi selanjutnya, kita harus mengubah skalanya, untuk melihat menit terakhir dari malam terakhir dalam tahun kosmis. Nantikan pada tulisan selanjutnya.

0 komentar:

Posting Komentar