Senin, 13 Agustus 2018

Jenis-Jenis Gempa


Bumi tersusun atas lempeng-lempeng yang saling bergerak. Lempeng bumi terdiri atas lempeng benua maupun lempeng samudera. Pertemuan dua lempeng itu bagaikan sebuah lidi yang dibengkokkan. Lidi mula-mula melengkung sampai batas tertentu dan akhirnya patah. Saat tekanan suatu lempeng itu maksimal, maka seperti lidi yang patah, lempeng akan melepaskan energinya. Terjadilah gempa.




Gempa tidak hanya diakibatkan oleh tumbukan lempeng. Gempa bisa diakibatkan oleh berbagai macam fenomena. Fenomena gunung berapi salah satunya. Selama aktivitas gunung yang akan erupsi, akan terjadi gempa di sekitar gunung. Namun, gempa bumi ini tidak banyak merusak. Kerusakan diakibatkan oleh letusan gunung tersebut. Gempa jenis ini disebut gempa Vulkanik.

Gempa bumi yang paling banyak menimbulkan kerusakan adalah gempa yang diakibatkan oleh aktivitas lempeng bumi. Gempa ini disebut sebagai gempa tektonik. Gempa ini dapat melepaskan energi yang sangat besar. Besarnya energi yang dilepaskan diberikan skala dengan Skala Richter.

Gempa tektonik ini yang menghantui hampir di seluruh bagian bumi. Energi gempa yang merambat dari sumber terjadinya akan mampu menimbulkan kerusakan parah. Selain itu, gempa ini dapat memicu gelombang besar tsunami, yang tentu saja memperparah bencana yang terjadi.

Penyebab gempa lainnya yang sangat jarang terjadi  adalah gempa akibat tumbukan meteor atau asteroid. Namun, pada bumi purba, gempa jenis inilah yang paling sering terjadi. Setiap saat bumi selalu ditumbuk oleh meteor maupun asteroid. Bahkan, saat ini, satelit kita, bulan, terus mengalami tumbukan meteor sehingga gempa selalu terjadi.

Meskipun jarang terjadi, namun jika sekali terjadi, maka akan ada kepunahan di muka bumi ini. Tumbukan terakhir asteroid dengan bumi mampu menghapus era dinosaurus.

Dengan berbahayanya gempa yang tidak dapat terprediksi kapan akan terjadinya, maka selayaknya kita sebagai manusia harus banyak bersyukur dengan nafas yang masih diberikan.


0 komentar:

Posting Komentar