Galileo untuk pertama kalinya melihat
dengan teleskop bahwa Galaksi Bimasakti terdiri dari bintang-bintang yang tak
terhitung yang tak terlihat dengan mata telanjang dan beberapa cahaya di langit
itu sebenarnya sebuah dunia lainnya. Penglihatannya tentang jagat raya adalah
serangkaian dari proses yang berkesinambungan. Mulai dari perasaan, intuisi,
tebakan beruntung, sampai pada bukti-bukti ilmiah tentang luasnya jagat raya.
Luasnya ruang angkasa telah terkonfirmasi dengan baik. Namun ia sama sekali tak
berfirasat tentang betapa luasnya waktu.
Bagaimana bisa, kita, manusia yang
jarang hidup lebih dari satu abad berharap memahami luasnya seluruh waktu dalam sejarah dari jagat raya? Alam
semesta berusia 13.8 miliar tahun. Untuk membayangkan seluruh waktu kosmis, mari
kita padatkan menjadi satu tahun kalender.
Kalender kosmis dimulai pada 1
Januari yaitu saat kelahiran alam semesta kita. Ia berisi segala sesuatu yang terjadi
sejak saat itu, hingga masa sekarang, yang mana di kalender ini adalah tengah
malam 31 Desember. Dalam skala ini, setiap bulan mewakili sekitar satu miliar
tahun. Setiap hari mewakili sekitar 40 juta tahun.Mari kita mundur sejauh yang
kita bisa, menuju saat paling awal dari jagat raya. 1 Januari, Dentuman Besar
(Big Bang).
Ini adalah waktu terjauh yang
bisa kita lihat... untuk sementara ini. Seluruh alam semesta kita muncul dari titik
yang lebih kecil dari atom tunggal. Ruang angkasa itu sendiri meledak dalam api
kosmis, melontarkan perluasan jagat raya dan melahirkan seluruh energi dan
seluruh materi yang kita ketahui hari ini. Mungkin itu terdengar gila, tapi ada
bukti pengamatan yang kuat untuk mendukung teori Big Bang. Dan itu termasuk
jumlah helium yang ada di jagat raya dan pancaran gelombang radio sisa dari
ledakan.
Dalam perkembangannya, jagat raya
mendingin dan terjadi kegelapan sekitar 200 juta tahun. Gravitasi saling menarik gumpalan gas dan
memanaskan mereka hingga bintang-bintang awal memancarkan cahayanya pada 10
Januari kalender kosmik.
Pada 13 Januari, bintang-bintang
ini menyatu dalam galaksi-galaksi kecil pertama. Galaksi-galaksi ini menyatu untuk
membentuk yang lebih besar, termasuk galaksi kita, galaksi Bima Sakti, yang
terbentuk sekitar 11 miliar tahun yang lalu, pada 15 Maret dari tahun kosmis.
Tidak perlu bertanya dimana
matahari kita. Ia belum lahir. Ia akan berasal dari debu-debu bintang lainnya. Mengikuti garis hidup bintang pada umumnya. Bagaimana dengan manusia? Nantikan
pada tulisan selanjutnya.
0 komentar:
Posting Komentar